Assalamu'alaikum wr.wb. selamat pagi dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia....
mari simak informasi terbaru republikunews.com berikut ini tentang pandangan seorang pakar psikologi tentang kebijakan HAM...
Pakar Psikologi Sosial Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Rajab Lubis mengatakan, Hak Asasi Manusia (HAM) selalu menjadi tameng untuk melindungi siswa. Padahal, hukuman fisik yang kerap guru lakukan adalah bentuk pembelajaran bukan emosional.
"Marahnya guru itu bukanlah melampiaskan kemarahan, tapi sesungguhnya itu mendidik. Sayangnya, tameng yang digunakan oleh orang tua selalu di balik dasar HAM,"
Rajab juga mengatakan, generasi kini telah berubah dari puluhan tahun lalu. Dia mencontohkan, dahulu ketika siswa mendapatkan hukuman fisik dari pendidik pasti menerima dan tidak mengulangi perbuatan yang dinilai salah.
"Kalau melaporkan hal itu pada orang tua di rumah pasti semakin dimarahi. Lalu tak ada upaya wali murid atau orang tua di rumah membawanya ke pihak berwajib. Malah, si anak bakal kena lagi. Karena didikan guru di sekolah benar-benar tulus mencerdaskan kehidupan bangsa," ucapnya.
Disinggung soal kekerasan anak yang kerap terjadi di tengah masyarakat, Rajab menuntut perhatian khusus orang tua dan keluarga. Sebab, pada hakikatnya lingkungan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sumber : http://lifestyle.analisadaily.com/
Demikian informasi yang dapat saya berikan....
semoga bermanfaat untuk rekan-rekan guru semua, Baca berita trebaru lainya DISINI
0 Response to "PAKAR PSIKOLOGI DR. RAJAB LUBIS : HAM selalu menjadi tameng melindungi siswa, padahal hukuman fisik adalah bentuk pembelajaran"
Posting Komentar